Pemerintah terus memperkuat komitmen untuk mendorong pelaku usaha produktif melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak awal tahun 2025 hingga 31 Juli 2025, penyaluran KUR telah terealisasi sebesar Rp156,84 triliun atau mencapai 54,56% dari target tahun 2025 sebesar Rp287,47 triliun, yang diberikan kepada 2,69 juta debitur.
Sebagai bentuk evaluasi efektivitas dan manfaat penyaluran KUR, Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM melakukan in-depth interview terhadap dua debitur KUR di Kota Denpasar, Bali pada Kamis (7/08). Kegiatan ini bertujuan menggali secara mendalam pengalaman, tantangan, dan strategi para debitur KUR untuk menjadi masukan dalam penyempurnaan kebijakan pembiayaan bagi pelaku usaha produktif.
Pada kesempatan ini, Asisten Deputi Pengembangan Usaha BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis Gunawan Pribadi melakukan in-depth interview kepada dua debitur KUR di Kota Denpasar yaitu pemilik usaha kedai kopi “Saga Coffee Bali” Kadek Angga Heryawan, dan penyedia jasa hunian komersial I Made Syafnarko.
Kadek Angga Heryawan mengakses KUR kecil dengan plafon Rp500 juta yang digunakan untuk mengembangkan kedai kopinya. Sementara itu, I Made Syafnarko mengakses KUR kecil dengan plafon Rp200 juta untuk merenovasi hunian komersial miliknya di Kota Denpasar. Keduanya menunjukkan perkembangan usaha yang positif dengan catatan kredit lancar, dan berencana untuk meningkatkan skala usaha. “Proses pengajuan KUR sangat mudah, diharapkan ke depannya dapat mengakses KUR kembali,” ujar I Made Syafnarko.
Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan program KUR sebagai sarana meningkatkan skala usahanya. Program KUR menjadi wujud nyata kehadiran Pemerintah dalam mendampingi pertumbuhan dan pengembangan pelaku usaha. Pemerintah meyakini bahwa sinergi antara pemerintah, penyalur KUR, dan penjamin KUR menjadi penggerak penting dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.
“Melalui subsidi bunga yang diberikan oleh Pemerintah, KUR diharapkan dapat menjadi katalisator bagi para pelaku usaha produktif untuk dapat meningkatkan skala usahanya,” ujar Asdep Gunawan Pribadi.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan KUR The Next: Adaptive and Integrative yang didukung oleh BRI, Jamkrindo, Askrindo, Bank Mandiri, KSP Guna Prima Dana, BPD Bali, BTN, Bank Nagari, Bank Jatim, BSI, BNI, Askrindo Syariah, Bank National Nobu, Bank Kaltimtara, Jamkrida Bali Mandara, BPD Kalimantan Barat, BPD Sumatera Utara, BPD Jawa Tengah, BCA, BPD Sulselbar, Pegadaian, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Jakarta, Bank Aceh, BJB, BPD DIY, BPD Sulawesi Tenggara, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Lampung, BPD Sulutgo, Bank Sinarmas, dan Jamkrida Jateng.
Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya yaitu Perwakilan dari Penyalur PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta Perwakilan dari Penjamin PT Jamkrindo dan PT Askrindo. (dep1/dlt/fsr)
***