Sumber ekon.go.id

Miliki Potensi Pengembangan Panas Bumi yang Besar, Pemerintah Terus Mendorong Pengembangan PLTP Lahendong

31 Jan 2023 23:59

Dalam rangka mendukung agenda dekarbonasi nasional dan global, Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi di tahun 2025. Hal tersebut didukung dengan potensi Indonesia sebagai salah satu negara dengan panas bumi terbesar di dunia, dimana diperkirakan memiliki potensi suplai energi lebih dari 23,9 Gigawatt.

Panas bumi yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menghadapi masalah intermitensi (tidak stabil) dapat menjadi base load sustainable di masa mendatang. Selain itu, menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.

Indonesia saat ini memiliki beberapa PLTP, salah satu yang terbesar yaitu PLTP Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. PLTP ini merupakan salah satu proyek panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan kapasitas terpasang 120 MW.

“Menindaklanjuti amanat pada G20 lalu terkait transisi energi, kami melihat bahwa PLTP Lahendong ini memiliki potensi pengembangan panas bumi yang cukup besar. Untuk itu kami ingin melihat apa saja risiko yang dialami PLTP ini khususnya risiko di hilir. Mengingat untuk risiko hulu sudah dibantu oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) melalui Geotermal Fund,” ungkap Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sunandar pada acara Monitoring dan Evaluasi PLTP Lahendong di kantor PT PGE Tomohon, Jumat (27/01).

Direktur PT PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan bahwa risiko terbesar dari pengembangan energi panas bumi ini yakni dalam hal monitorisasi dan demand di masyarakat.

Secara umum PLTP Lahendong sudah beroperasi dengan baik dan sudah memiliki beberapa kerja sama yang dilakukan dengan perusahaan lain seperti Chevron dan perusahan-perusahaan Jepang.

Pengembangan PLTP ini pun berjalan beriringan dengan masyarakat, bahkan membantu perekonomian masyarakat sekitar seperti pemanfaatan teknologi uap panas bumi untuk perkebunan kentang dan memberikan support energi untuk pabrik gula.

Diharapkan PLTP Lahendong ini dapat terus berkembang sehingga dapat berkontribusi besar dalam pengembangan energi bersih serta memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia. (dep3/dlt/fsr)

***


Bagikan di | Cetak | Unduh