Sumber ekon.go.id

Turkey - Indonesia Business Forum 2015

01 Aug 2015 15:11

Jakarta, 1 Agustus 2015 - Menko Perekonomian, Sofyan Djalil menjadi keynote speaker pada Turkey-Indonesia Business Forum 2015 di Jakarta. Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel dan Ketua KADIN, Suryo Bambang Sulisto turut hadir dalam acara tersebut. Hadir pula pihak dari Turkey yakni Minister of Economy of the Republic of Turkey, H.E. Nihat Zeybecki dan President of DEIK, Omar Cihad Vardan.

Indonesia dan Turki memiliki banyak kesamaan dari berbagai aspek yang mendorong kerjasama bisnis bisa dilakukan dengan baik. Turki adalah negara mitra dagang Indonesia ke-7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan pada 2014 mencapai US$2,47 miliar. Surplus perdagangan Indonesia dari perdagangan Turki mencapai $415 juta. Meski demikian, selama ini volume perdagangan ekspor dan Impor antara Indonesia dan Turki dinilai masih relatif kecil.

“Turki sebagai negara perbatasan Asia dan Eropa, saya yakin bisa melakukan kerjasama bisnis di Indonesia. Saya percaya, para investor dari Turki menjadi kesempatan kerjasama yang potensial bagi kedua negara,” jelas Menko Perekonomian.

Indonesia menawarkan berbagai macam ekspor produk jadi ke Turki, seperti tekstil, alas kaki, kerajinan, furnitur hingga berbagai macam produk makanan dan minuman jadi. Selain diversifikasi negara tujuan ekspor, Turki bisa menjadi rekan bisnis dalam impor. Selama ini, Indonesia mengalami ketergantungan impor gandum dari Amerika Serikat. Kerjasama bisnis ini memungkinkan ada alternatif negara gandum ke Indonesia.

Sementara itu, nilai investasi Turki di Indonesia pada 2014 mencapai US$64,1 juta dalam 29 proyek. Angka itu meningkat signifikan US$11,7 juta pada tahun 2013.Di bidang pariwisata ahun 2014 terdapat sekitar 6.000 wisatawan Turki berkunjung ke Indonesia.

Turkey-Indonesia Business Forum 2015 yang digelar pada 1 Agustus 2015 di Jakarta kali ini juga dilengkapi dengan kegiatan Business Matching terutama dibidang produk makanan danpertanian, produk kayu dan kehutanan, mesin, onderdil, mesin packaging, mesin manufaktur makanan, mesin tekstil, tambang dan batu alam, bahan konstruksi, garmen, furniture, produk besi, dan baja, perhiasanhingga otomotif.

“Turki sebagai negara perbatasan Asia dan Eropa, saya yakin bisa melakukan kerjasama bisnis yang baik di Indonesia,” jelas Menko Perekonomian. Menurutnya, Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara bisa menjadi big market bagi bisnis Turki.

“Let’s work together, let’s start and prepare everything for this oppurtinity,” tambah Sofyan.

Menko Perekonomian yakin kerjasama antara Turki-Indonesia memiliki potensi dan kesempatan besar bagi ekonomi kedua negara kedepannya. Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto dengan Ketua Dis Ekonomik Iliskiler Kurulu (DEIK)/ Foreign Economic Relations Board Turki, Omer Cihad Vardan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama perdagangan, investasi dan teknologidiantara kedua belah pihak. (nys)

***

 

 

 


Bagikan di | Cetak | Unduh