Tim Kedeputian Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan kemajuan pembangunan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota (PLTSa) Benowo di Surabaya, Jumat (21/5).

Deputi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Montty Girianna yang diwakili oleh Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Sunandar dalam kunjungan ini disambut oleh General Manager Functional Support  Muis beserta jajaran di Kantor Operasional PT Sumber Organik yang sekaligus memaparkan hal-hal yang dikerjakan oleh perusahaan, serta menjelaskan proses pengolahan sampah zero waste dari TPA Benowo dan rencana pembangunan, pengembangan, dan peningkatan TPA Benowo kedepannya.

“Tujuan kunjungan kerja Kedeputian Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah untuk melihat secara langsung perkembangan proses dan fasilitas dari PLTSa Benowo yang sudah dioperasikan. Diharapkan ini dapat menjadi pemicu bagi daerah-daerah lain untuk mengembangkan pengolahan sampah dengan teknologi ramah lingkungan,” ujar Sunandar.

Pada kesempatan itu, Muis juga menjelaskan bahwa dalam proses pengolahan sampah, jenis sampah yang bisa diterima merupakan sampah sisa rumah tangga dan sejenisnya, dimana di kota Surabaya banyak tersedia bank-bank sampah. Lalu diekstrak sehingga menghasilkan gas methan untuk pembangkit listrik. Secara keseluruhan, rencana pengembangan meliputi perbaikan sarana dan prasarana eksisting serta pembangunan sarana dan prasarana baru.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengapresiasi kontribusi PT Sumber Organik dalam memelopori pemanfaatan sampah kota menjadi energi listrik. Menjadi harapan bersama agar inovasi ini dapat lebih berkembang, tidak hanya di kota Surabaya saja, namun mulai dicanangkan terobosan-terobosan baru di daerah lain.

“Kami tentu mengapresiasi atas keberhasilan pemerintah kota Surabaya yang bekerjasama dengan pihak swasta yaitu PT Sumber Organik, yang telah selesai melakukan pembangunan dan pengoperasian PLTSa Benowo dengan teknologi gasifikasi power plant yang menghasilkan listrik sebesar 9 MW. PLTSa Benowo ini tentu saja dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk bisa melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan menjadi sesuatu yang bermanfaat, dalam hal ini menghasilkan energi listrik. Selain itu, diharapkan bisa berimbas kepada masyarakat kita terhadap pola-pola penanganan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) bisa semakin baik”, tutup Sunandar. (dep3/frh/fsr)