Pemerintah mengevaluasi Program Kartu Prakerja agar senantiasa mengupayakan tata kelola yang baik, transparan dan akuntabel. Langkah ini dilakukan demi menjamin supaya program Kartu Prakerja benar-benar menyentuh lapisan masyarakat yang membutuhkan dan belum tersentuh oleh jenis program pengaman sosial lainnya.
Masa pandemi Covid-19 turut mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi barang dan jasa dari luring ke daring. Perubahan pola konsumsi ini menjadi momentum dan modal tambahan bagi percepatan Transformasi Digital di Indonesia.
Pandemi Covid-19 menimbulkan setidaknya 3 (tiga) dampak terhadap perekonomian, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan peningkatan kemiskinan. Untuk itu, Pemerintah harus segera menyiapkan program dan kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat.
Pemerintah terus memitigasi dampak pandemi Covid-19 sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat. Upaya tersebut dilakukan melalui dukungan fiskal dalam APBN 2020, pemberdayaan UMKM, hingga program kemitraan umat.
Transformasi Digital diperlukan sebagai akselerator pemulihan ekonomi nasional dan penguat fondasi perekonomian untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Setidaknya, ada 3 (tiga) outcome yang diharapkan, yaitu peningkatan efisiensi dan produktivitas, penciptaan inovasi, dan inklusivitas.
Pemerintah tengah menyiapkan desain Transformasi Digital agar kian inklusif. Hal ini didorong antara lain oleh situasi Pandemi Covid-19 yang melahirkan kebiasaan baru “contactless” saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Perilaku contactless yang diperkirakan akan terus meningkat setelah PSBB ini tentu menjadi momentum dan modal tambahan bagi percepatan Transformasi Digital.